my favorite quote

[I] am [L]ucky t[o] ha[ve] a friend like [you] #DRT

Jumat, 20 Mei 2011

He Still An Idol [Part 7] Fanfict Indonesian



Title : He Still An Idol Part 7

Author : eirafalls

Genre : Romance, Comedy

Rated : PG-13

Status : On-going

Cast : - Lee Jin Ki (Onew) SHINee

- Park Je Seo

- Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi MinHo, Lee Taemin SHINee

- Cho Jin Ho (Jino) SM The Ballad

- F(x)

New Casts:

- Kim He Xu, teman sekelas Je Seo. (15 tahun) Fans JongHyun, galak, tapi siap membela Je Seo di saat ia memerlukannya.

- Park Jin I (Jinny Park) a.k.a dubusangtae (19 tahun) Gadis blasteran Jepang-Korea. Gitaris ZINC sebuah group band terkenal di Korea. Ia pernah berduet dengan Onew, sejak itu ia menjadi akrab dengan Onew dan secara tak langsung menaruh hati padanya.

- Kim Sujin (Emily Ludwig) a.k.a Chinchi/reginata (20 tahun) Gadis berdarah inggris, ia adalah teman dekat Key. Sujin juga menjadi teman kepercayaan Onew yang membuat media salah menyangka ia memiliki hubungan dengan Onew. Teman Je Seo dalam suatu fanbase forum SHINee.

- Lee Seung Ryo / Bryan Lee a.k.a (Aiko_247) Namja berumur 17 tahun. Blasteran Korea Amrik. Ia adalah adik sepupu dari f(x) Victoria, sering menjahati Je Seo hanya karena moodnya yang jelek.

“Bryan! Bryan disini!”, Victoria melambaikan tangannya di tengah kerumunan orang di pintu kedatangan Incheon Airport. Beberapa orang memandangnya heran, mungkin mereka berpikir apa yeoja yang berpenampilan bak selebritis ini benar adalah Victoria f(x), sikapnya benar-benar heboh.

Namja yang baru keluar dari bagian pengambilan bagasi itu menutup kedua wajahnya dengan tangan.

“Noona.. kau tahu itu sangat memalukan.”, erangnya.

Victoria berbinar-binar, ia segera menerobos kerumunan dan memeluk namja itu.

Bryan welcome to Korea!”, teriaknya senang.

Namja bernama Bryan itu menghela nafas. “Iya, noona terimakasih juga sudah repot-repot menjemputku.”, namja itu akhirnya luluh melihat senyum Victoria.

“Ah, benar! Aku memang sebenarnya sedang sibuk, di tengah promo album baru f(x).. tapi.. apa sih yang tidak untuk adikku tersayang!”, Victoria kembali memeluk Bryan erat.

“HEY! Noona! Sesak!”

“Ups, mianhae. Sekarang.. aku akan membawamu ke SM dulu ya, aku ada beberapa pekerjaan disana!”

“Ya, terserah noona saja deh.”, Bryan memegang lehernya.

Onew’s POV

Wajahku sudah seperti mayat hidup seusai kami kembali dari Myeondong.

Pada Taemin dan JongHyun sudah berusaha menghiburku.

Seperti, “Itu ada bebek temen hyung!” atau “Pemandangannya indah ya!”

Tidak membantu. Sepertinya ada suatu organ di tubuhku yang sedang nyut-nyut an. Aku bingung. Apakah aku menderita suatu penyakit atau sedang lapar.

“Hyung, apa hyung mengerti apa yang sedang hyung rasakan sekarang?”, tanya JongHyun tiba-tiba.

Aku memegang kepalaku. “Sakit? Lapar?”

JongHyun mengerutkan dahinya. “Penyakit bodoh!”

Aku shok.

JongHyun segera memalingkan wajahnya. “Pantas saja. Jino yang begitu saja lebih mengerti daripada kamu hyung.”

“Mw..MWO?”

JongHyun menghela nafas. Ia mengerti sesuatu yang tidak aku mengerti. Apa itu?

“Jong..”

BRAKKK!

“Annyeong hasimnikka SHINee!”

Suara itu mengagetkan Taemin, JongHyun, bahkan aku sendiri.

“Vic..Vic-noona?”

“Yup, kenapa kamu kaget begitu Jinki-ya? Hah?”, Vic-noona mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku merinding ketakutan.

“A..Andwae, serius..”

Vic-noona mengubah air mukanya. Ia tersenyum. “Kalian sedang nganggur ga?”

JongHyun menggelengkan kepalanya. “Aku mau main domino.”

CARI MATI!

“…Mwo?”, Vic-noona tersenyum dan berjalan mendekati JongHyun dengan bunyi sepatunya yang berhak tinggi. TOK! TOK!

JongHyun gelagapan, ia menutup wajahnya dengan tangannya. “NGANGGUR NOONA NGANGGUR!”

“Bagus!”, Vic-noona tersenyum puas. Noona ini adalah salah satu dari sekian banyak noona yang aku takuti.

Taemin memberanikan diri bertanya, dia adalah anak bawang Vic-noona juga.

“Noona, ada apa tiba-tiba ke dorm kami?”, tanya Taemin ramah.

Vic-noona tersenyum mendengar perkataan Taemin. “Taeminnie memang sopan sekali. Iya, aku mau minta tolong pada kalian, berhubung kalian semua namja.”

“Apa itu?”

“Bryan!”, teriak Vic-noona, memanggil seseorang.

Kami tertegun saat melihat satu orang lagi di belakang Vic-noona. Tingginya tidak lebih dari Taemin. Rambutnya kecoklatan, ia memakai sebuah kacamata hitam untuk menutupi wajahnya.

“Ini, Bryan, atau kalian bisa memanggilnya Lee Seung Ryo, nama koreanya. Dia adik sepupuku loh! Mirip nggak?”, Vic-noona mengenalkan namja itu.

“Annyeong haseo.”, seru Bryan agak tertahan, logatnya masih logat bahasa inggris.

Oh aku tidak yakin bisa menangani anak ... anak di bawah umur..

“Menjaga dia?”

Victoria’s POV

Hihi, SHINee harus melihat wajah mereka sendiri di kaca saat kaget. Lucu sekali!

Aku senang sekali mengerjai mereka. Mulut mereka menganga! Ya ampun, kalau aku jahat, aku bisa terbahak-bahak sekarang.

“Nah, tolong jaga Bryan selama aku show nanti ya. Kalian tahu kan f(x) comeback hari ini dan kami akan super sibuk!”, seruku memecah keheningan.

“Aku tahu, aku tadi sudah disiksa Krystal sama Luna buat latihan nari.”, Taemin menggerak-gerakkan lengannya.

Aku tersenyum. “Bisa kan? Cuma sekedar ajak dia berkeliling SM saja!”

“Menjaga itu berarti bikin dia diem disini aja noona!”, JongHyun memotong.

Aku memelototinya sekali lagi. “Tolong ya.”

“I..iya.”

Onew tampak memandangiku dengan serius.

“Jinki-ya, kenapa? Aku salah make-up ya?”, tanyaku penasaran.

“Ah, tidak tidak noona. Noona sudah cantik! Aku.. hanya memikirkan hal lain..”, jawabnya terburu-buru.

Aku tersenyum. Bukan karena ia bilang aku cantik saja, dia sepertinya sedang ada masalah. Dan aku tahu kenapa.

“Nanti ceritakan saja padaku ya.”, seruku, menepuk pundaknya. Lalu aku lekas memeluk Bryan dan melambai kepada anggota SHINee yang lain. “Bye byeee!”

Aku menutup pintu di belakangku.

Setelah melihat dan memastikan tidak ada orang di koridor, aku segera menyelinap ke pintu tangga darurat dan mengeluarkan ponselku.

Aku menekan nombol, lalu perlahan ketempelkan ponselku ke daun telingaku.

“Yoboseyo?”, terdengar suara yeoja di ujung telepon.

Aku tersenyum. “Aku kira kau tidak akan mengangkat telepon, hey Je Seo-goon!”

Onew’s POV

“Nanti ceritakan saja padaku ya.”, Vic-noona menepuk pundakku. Aku tersenyum padanya. Aku mengangguk tanda terima kasih.

Dan seketika itu juga ia melambai dan pergi keluar dari ruangan dorm kami.

JongHyun menatapku penuh arti. Aku langsung tahu arti tatapannya. Aku mengangkat bahu. Ia memberikan Taemin pandangan yang sama. Taemin mengangkat bahunya juga.

“B..Bri.. Bri..yan?”, tanyaku berantakan.

Bryan! (Brayen)”, seru Bryan ketus.

“Seung Ryo.”, panggil Taemin. “Eh, kau seumur denganku kan? 19 tahun?”

Ia menoleh kea rah Taemin dan mengangguk.

“Ah senangnya bertemu orang yang seumur. Hehe.”, Taemin tersenyum.

“Heee? Kau ini cowok atau cewek sih? Senyum-senyum begitu, hentikan!”

Taemin, aku dan JongHyun shok mendengar kata-katanya.

“S..Seung Ryo..”, Taemin gelagapan.

“Hey, sopan sedikit dong! Kau tamu disini!”, JongHyun angkat bicara.

Aku segera menepuk pundak JongHyun sebelum dia bicara lebih kasar lagi. Percaya padaku, dia akan melakukannya.

“Heh? Apa kau bilang shorty? Siapa kau memangnya? Kau kira aku tidak lihat kau menciut di hadapan noonaku?”, Mendengar jawaban Bryan, JongHyun mendorongku dan memegang kerah Bryan.

“JONGHYUN ANDWAE!”, aku menghentikannya.

“Oh kau bisa bahasa inggris ya?”, Bryan masih berkata dengan sombong.

JongHyun melepas pegangannya.

“Aku bukan pengecut yang akan memukul anak kecil sepertimu.”

Bryan tersenyum kecil. Ia melipat kakinya di hadapan kami. “Sekarang antarkan aku ke gedung SM! Itu tugas kalian kan?”

Kalau aku tidak sedang dalam mode “Hyung yang memberi contoh yang baik” kulempar anak ini keluar jendela.

Oh Vic-noona, kalau ini hukuman lebih baik aku membersihkan kamar mandi saja.

Je Seo’s POV

Bajuku basah karena main-main di kolam tadi. Hari ini, luar biasa menyenangkan. Aku akui. Aku menatap Jino-oppa yang masih asyik bermain dengan burung2 merpati.

Aku tersenyum dari kejauhan.

Bagaimana aku bisa berterima kasih? Dia membuatku melupakan masalahku.

“Jino-oppa..”

Jino-oppa menoleh ke arahku, masih tersenyum. “Ya?”

“Aku..”, *KRINNGGG

Tiba-tiba ponselku berbunyi, aku memberi isyarat kemudian berjalan menjauhi kolam untuk menjawab telepon.

“Yoboseyo?”

“Aku kira kau tidak akan mengangkat telepon, hey Je Seo-goon!”

Ah, suara ini! Victoria-eonnie!

“Eonnie-ya! Ah, ada apa? Tumben sekali.”, jawabku.

Terdengar suara tawa kecil Vic-eonnie di ujung telepon. “Wah, kau kelihatannya sedang senang ya. Je Seo-goon. Sebenarnya.. aku mau minta tolong padamu nih.”

“Minta tolong?”, tanyaku.

“Iya, sebenarnya aku.. aku baru saja menjemput adik sepupuku yang manis dari Amerika.. Sekarang dia sedang berada di gedung SM.. Maukah kau membantuku menjaganya? Boleh?”, Vic-eonnie tampaknya khawatir.

Nada suaranya mengatakan ia sangat mengkhawatirkan sang adik.

“Ah, tentu saja! Vic-eonnie kan sudah seperti temanku! Nanti aku kesana ya, err..”, otakku berhenti bekerja.

Aku.. tidak mungkin pergi sendirian kesana, bahkan dengan Jino-oppa. Aku bisa saja bertemu Onew-oppa..

“A..aku boleh mengajak teman?”, tanyaku akhirnya.

“Waaah, tentu saja! Adikku nakal loh!”

Aku tersenyum. “Serahkan padaku!”

“Gomawo Je Seooo!”

Aku menutup telepon Vic-eonnie dan menekan nomor telepon He Xu. Kuharap ia benar-benar akan membantuku.

“Yoboseyo, Hexu? Bisa Bantu aku nggak?”

Onew’s POV

MENJAGA PULUHAN YOOGEUN LEBIH BAIK DARI ANAK SIALAN INI.

Perasaan marahku sudah meluap-luap. Selama kita berada di mobil, anak bernama Bryan ini terus saja mengacaukan mood kami.

Dari ia lapar lah, mau makanan barat lah, haus lah, bosan lah.

Kalau bukan adik Vic-eonnie mungkin kami bertiga sudah melemparnya keluar dari mobil.

JongHyun menghentikan mobil kami di depan gedung SM. Bryan keluar lebih dulu dari jok belakang. Aku sempat kaget.

Bukan karena Bryan, tapi karena sosok yang aku kenal di depan gedung SM.

“HeXu-ssi!”, panggilku.

He Xu kaget, ia tersenyum melihatku. “Onew-oppa, Taemin-oppa! Dan..”

Ia berhenti sebentar. “dan satu orang lagi.”

JongHyun mengerutkan dahinya. “Kau.. aku sedang tidak mau bercanda!”

“Idol sombong, jauh-jauh!”, He Xu menggeser tempat berdirinya.

Mereka berdua cukup galak untuk ditakuti.

“He Xu! He Xu!”

Terdengar suara lagi. Suara yeoja. Dia berlari-lari kecil kea rah kami. Ia menatapku penuh takjub. Begitu pula He Xu, ia tampak bingung.

“Err, Je Seo, tidak apa apa kok, kau telat ya?”, jawab Hexu pelan. “…ini ada SHINee..”

Mataku berhenti saat itu, aku tidak tahu harus berbuat apa, apalagi saat melihat Jino di belakangnya.

“Ah, selamat siang, Je Seo-ssi.. dan Jino.”


TOBECON

Rabu, 18 Mei 2011

He Still An Idol [Part 6] Fanfict Indonesian

Title : He Still An Idol Part 6

Author : eirafalls

Genre : Romance, Comedy

Rated : PG-13

Status : On-going

Cast : - Lee Jin Ki (Onew) SHINee

- Park Je Seo

- Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi MinHo, Lee Taemin SHINee

- Cho Jin Ho (Jino) SM The Ballad

- F(x)

New Casts:

- Kim He Xu, teman sekelas Je Seo. (15 tahun) Fans JongHyun, galak, tapi siap membela Je Seo di saat ia memerlukannya.

- Park Jin I (Jinny Park) a.k.a dubusangtae (19 tahun) Gadis blasteran Jepang-Korea. Gitaris ZINC sebuah group band terkenal di Korea. Ia pernah berduet dengan Onew, sejak itu ia menjadi akrab dengan Onew dan secara tak langsung menaruh hati padanya.

- Kim Sujin (Emily Ludwig) a.k.a Chinchi/reginata (20 tahun) Gadis berdarah inggris, ia adalah teman dekat Key. Sujin juga menjadi teman kepercayaan Onew yang membuat media salah menyangka ia memiliki hubungan dengan Onew. Teman Je Seo dalam suatu fanbase forum SHINee.

- Lee Seung Ryo / Bryan Lee a.k.a (Aiko_247) Namja berumur 17 tahun. Blasteran Korea Amrik. Ia adalah adik dari f(x) Victoria, sering menjahati Je Seo hanya karena moodnya yang jelek.

Taemin : “Hyung, fans-fans kita sangat bersemangat ya, aku lupa kalau kita sudah hampir sebulan menjadi idol.”

Onew : “Aku.. juga sudah lupa. Fans-fans kita menjadi suatu bagian dari diri kita. SHINee World.”

JongHyun : “Hyung, lihat.. suatu hari nanti di antara fans-fans yang berdiri di depan kita, aku yakin salah satunya jodoh kita.”

MinHo : “Sebenarnya aku lebih suka kalau jodohku nanti adalah artis.”

JongHyun : “Berhenti merusak suasana MinHo! Menurutmu bagaimana hyung?”

Onew : “... Iya, aku percaya.”

Onew’s POV

Iya, seketika bayangan pembicaraan kami terlintas di pikiranku kembali. Aku masih dalam posisi duduk di tanah, otakku masih berpikir sepuluh kali. Apa yang harus aku katakan?

“Je..Je Seo-ssi?”, aku berusaha meyakinkan bibirku untuk tersenyum.

“Apa kabar?”

Je Seo semakin kaget, ia menatapku dengan tatapan tidak percaya.

Ya, aku juga bodoh dengan menanyakan apa kabar.

Di luar dugaan, yeoja satu itu akhirnya membuka mulutnya juga.

“A..annyeong?”

Aku tersenyum, aku bangun dan membantunya untuk bangun juga.

“Annyeong haseo. Jadi.. kita bertemu lagi, ya?”

“HAAHH!”

Saat kami menoleh, teriakan tadi ternyata berasal dari Taemin, yang menjatuhkan kedua es krim di tangannya. Aduh, kan sayang.

“Taemin~ah!”

“Hyung! Dan.. ah Je Seo-ssi! Lama sekali aku mencarimu!”, Taemin tiba-tiba nyerocos dan melupakan hyungnya yang malang yang didorongnya secara tidak sengaja.

“Aiguu.. Taemin-oppa, iya senang juga bertemu oppa lagi. K..kok kalian disini?”

“Kami sedang mau makan es.. AHH ES KRIMKU!”

“Anu Taemin..”

“Hyung! Ya ampun mian!”

Baru sadar sekarang? Awas kamu nanti Taemin.

“Je Seo! Hyung senang sekali bisa bertemu denganmu! Kenapa kamu kabur tempo hari?”

TAEMIN!

“A.. mian.. aku terlalu gugup, tanpa sadar langsung lari..”

Gugup? Oh bagus, dia masih fansku.

“Hyung sampe stress loh nyarinya!”

“TAEMIN!”, teriakku, tidak tahan lagi menahan maluku.

“Eh mian hyung, kebablasan.”

“Aku.. hanya khawatir karena kau kemarin pergi.. dan ..”, aku berusaha menjelaskannya, walau mulutku benar-benar sudah gagap.

“Dan?”, tanyanya, membuatku makin gagap.

“JE SEO!”

“OPPA!”

Aku dan Je Seo menoleh berbarengan, ada yang memanggil nama kami di saat yang sama.

“Je Seo! Kamu kemana sa… saa.. shaini!!”

Yeoja itu kaget, umurnya mungkin seumuran Je Seo, Taemin cepat-cepat menutup mulutnya, sebelum kami habis dihajar massa.

“Oppa!”, satu orang lagi, Luna, baru saja memanggilku. Ia memakai jaket berhoodie untuk menyamarkan wajahnya.

“Ssst! Jangan keras-keras!”, Taemin memperingatkan. Yeoja itu mengangguk pelan. Je Seo langsung berlari menghampirinya.

“Ah, ini temanku, He Xu, jangan khawatir.”

“O..oppa, kalian asli? Omonaa… boleh tanda tangani bukuku, Taemin-oppa?”, yeoja bernama He Xu itu langsung meminta tanda tangan Taemin.

Luna menatapku heran.

“Wae?”

“Oppa jarang banget jalan-jalan di tempat ramai begini.”

Aku menggelengkan kepalaku. “Diajak Taemin, kok.”

“Bukannya oppa mau ketemu yeoja yang kemarin, ya?”

“Da.. da..darimana kamu bisa.. menduga..”

“Tuh kan!”

Luna mengacungkan jarinya ke depan wajahku. “Oppa! Kamu udah mulai bohong sama aku!”

“Kamu kan tahu itu DILARANG!”

“Tapi, Luna..”

“Untung yang tahu aku, aku ga akan bilang apa apa ke Manager.”, Luna mendengus.

“Ah, Onew-oppa, Luna-unnie..”

Aku refleks langsung menoleh, kepalaku bertabrakan dengan kepala Luna.

“Aigu! Iya?”

“Kami pulang dulu ya.”, He Xu merangkul Je Seo bersamanya. Aku cepat-cepat menghentikan mereka.

“Tu..tunggu!”

Je Seo nampak kaget karena aku tiba-tiba memegang tangannya.

“Wa..Wae oppa?”

“I..ini.”

Aku segera merogoh sakuku dan menyerahkan sebuah lightstick yang agak retak padanya. Ia itu bukan sembarang lightstick.

Ia nampak kaget ketika aku mengeluarkannya.

“Oppa, lightstick ini..”

“Iya, buatmu, jaga baik-baik ya.”

Aku tersenyum padanya, ia tersenyum balik, menggenggam lightstick itu erat-erat lalu melambaikan tangannya padaku.

Aku hanya bisa memperhatikan punggung yeoja itu yang semakin menjauh. Apakah ini sudah yang terakhir?

“Hyung, kenapa.. kenapa kamu biarin dia pergi!”

“Biarkan saja Taemin.”, aku tersenyum, berusaha menahan perasaanku yang campur aduk.

“Ingat kata Luna? Artis SM tidak boleh berhubungan dengan fans secara langsung.”

Luna mengangguk membenarkan ucapanku.

Je Seo’s POV

Jantungku benar-benar tidak mau berhenti berdetak lebih cepat dari jarum jam. Omo.. dia masih ingat akan lightstick ini?

Syukurlah..

“Je Seo? Itu lightstick yang kamu lempar itu?”

“Iya.. dan mulai sekarang akan menjadi hartaku yang paling berharga.”, aku memegang erat-erat lightstick itu.

“Ya ampun, Je Seo. Aku senang sih dapat tanda tangan SHINee, tapi.. ya, kenapa kamu ga.. minta foto.. atau..”

Aku merapatkan bibirku. “Err, aku tidak mau mengganggunya.”

He Xu hanya bisa bermuka pasrah dan merangkulku. “Duh kamu tuh naïf banget Je Seo. Tapi.. ya kalau emang itu yang terbaik buatmu. Aku dukung! Besok kita belanja lagi yuk!”

Aku membalas senyumnya. “Iya, kapan-kapan ya. Besok aku ada janji.”

Ya, He Xu selalu membuat perasaanku lebih baik. Ya, untuk sekarang..

Aku belum bisa memberi tahu He Xu kalau aku sudah janji dengan Jino-oppa.

JongHyun’s POV

OMO!

Aku tertawa sampai aku terjungkal dari bangkuku di studio.

Jino masih menatapku heran.

“Hyung! Hyung! Aduh malu-maluin sumpah, hyung, bangun!”

Aku berusaha mengerem tawaku yang sudah tidak terkontrol lagi. “Huh.. huh.. kamu itu benar-benar deh Jino! Pintar banget ngajak yeoja pergi! Yeoja sekarang sukanya tipe namja pemalu ya!”

Jino langsung berwajah merah setelah mendengar komentarku.

“Ah, hyung, kami kan cuma janjian ngobrol, omona..”

“TAPI! Woah, kalau Onew-hyung tahu.. woaah..”

“Hyung berlebihan banget deh.”

Aku berusaha menghentikan tawaku sebelum aku benar-benar menghancurkan image-ku sebagai idol.

“Nah, Jino, Jino, nanti aku ikut ya? Boleh ya?”

“MWO? Hy..Hyung.. a.. aku tap.. tapi aku?”

Wajah Jino mulai memerah, aku langsung mencubit pipinya.

“Ya, Jino?”

“Hee? H..Hoeh.. Lepasin hyung! S.sakit!”

“Eh, mianhae Jino, kau ga apa apa?”, aku segera melepaskan cubitanku dari pipinya.

Onew’s POV

Aku pulang dengan keadaan badan hampir terpisah dengan kepala. Bukan karena hari ini aku punya banyak kerjaan yang bikin kepala mau lepas. ( ya itu juga salah satu alasanku ).

Tapi karena kejadian kemarin sore.

“ONEW-HYUNG!”

Saat dikagetkan aku langsung jatuh dengan wajah lebih dulu. Si pelaku shok.

“Onew-hyung! Onew-hyung bertahanlah, kau nggak apa apa?”

“Jo..Jonghyun, jangan kageti aku begitu dong.. aiguu..”

“Mianhae, eh aku dengar Onew-hyung habis ditolak nih ya?”, JongHyun merangkulku.

“Err, ditolak?”

“Sama yeoja yang di konser itu loh!”

“JOONGHYUN!”, aku segera menutup mulutnya. JongHyun kaget, bukannya bersikap wajar malah tanganku digigit.

“AUW! Gila kamu!”

“Hyung yang gila! Kaget nih aku. Tapi bener ya?”

“I.. iya, kayaknya sih gitu.”

JongHyun tampak kaget dengan jawabanku, ia mulai garuk-garuk kepala, berputar-putar dan di tempat dan menggigit jarinya.

Dia butuh psikiater.

“Hyung, anu.. begini, sebenarnya kemarin, kemarin Jino.. JeSeo-ssi..”

“Jino kenapa Jong?”, perasaanku mulai tidak enak.

“Kemarin aku dan Jino siaran di radio bersama-sama, dan Jino..”

“Ya?”, jantungku degup-degup.

“Jino mengeluarkan handphonenya..”

“YA?!”, jantungku mulai pindah dari tempatnya.

“Dia menekan tombol..”

“Bertele-tele kamu! Dia ngapain?”, tanpa sadar aku jadi galak.

“AH DIA MENGAJAK JESEO-SSI MAKAN SIANG!”

JongHyun sepertinya benar-benar kaget.

“..MWO?”

Tanpa aku sadari, Taemin sedang berdiri di luar pintu, memandangi kami.

“Hy..Hyung.. jangan bertengkar..”

“ANDWAE! Gak kok Taemin!”

Jino’s POV

Aku juga sebenarnya tidak tahu apa yang sedang aku lakukan. Apa benar aku sekarang berdiri disini karena perintah JongHyun-hyung?

Ah tidak, tidak juga.

“Jino-oppa!”

“Ah!”

Aku segera menoleh ke arah suara yeoja itu. Oke Jino, ini bukan kencan.

“Sudah menunggu lama?”

“Lumayan.”, jawabku asal-asalan.

“Heeh?”, ia tampak kaget, mulutnya langsung monyong ketika aku berkata begitu.

Aku langsung tertawa kecil. “Hahaha, nggak kok bohong. Jadi kita mau kemana sekarang?”

“Loh, oppa kan yang mengajak aku kesini.”

Aku tiba-tiba teringat. “Oh iya. Mian Je Seo. Aku tahu kita harus kemana.”

Aku menggandeng tangannya, kami berlalu dari pusat ke kota Seoul ke sebuah jalanan yang di kiri-kanannya terdapat pohon-pohon tinggi.

Beberapa tupai meloncat dari pepohonan. Akan lebih indah kalau saat ini sedang musim semi.

“Jino-oppa! Kita mau kemana?”

“Kesini!”

Aku berhenti di depan sebuah danau jernih. Beberapa itik berenang kesana-kemari.

Ia tampak kaget saat aku membawanya kesana.

“Whoah! Bagus banget! Aku nggak tahu kalau tempat seindah ini di Seoul!”

Di luar dugaanku, yeoja satu ini langsung melepas sepatunya dan meloncat turun kearah pinggir danau. OMO! Itu kan bahaya!

“JESEO!”

Je Seo terjatuh tepat sebelum ia tercebur ke danau.

“Fiuh..”, aku menghembuskan nafas, aku pelan-pelan turun ke arahnya.

“Kamu itu monyet ya! Aku khawatir!”

Je Seo tersenyum padaku. “Hahaha! Tidak apa apa, aku sudah biasa. Mian, oppa!”

Aku tersenyum balik padanya.

Bagaimana bisa hatiku luluh dengan yeoja yang bersikap seperti monyet lepas begini?

Aku biasanya memiliki kriteria wanita ideal yang sangat tinggi.

Oh iya,

Onew-hyung.

Apa ia juga menyukainya? Kalau iya, apa yang harus aku lakukan?

“Jino-oppa!”

“Hm?”, lamunanku langsung buyar ketika aku melihat Je Seo dikerumuni sekumpulan itik.

“OMO! Itik-itik! Menyingkir darinya!”

“Jino-oppa! Jangan! Mereka baik lihat!”, Je Seo mendekatkan seekor anak itik ke wajahku.

Aku berkedip satu kali. Berharap itik itu tidak mematuk wajahku. Aku baru di make up tadi pagi.

“Lihat! Bukankah dia lucu? Aku sudah lama tidak melihat itik. Jino-oppa, kamsahamnida.”

Senyum itu.

Mungkin itu alasan aku membawanya kesini.

Tidak mungkin..

Aku.. aku menyukainya? Secepat ini?

“Oppa? Jangan pegang itiknya seperti itu.”

*BRWEKK!

Itik itu tepat meludahi mukaku dengan air danau.

Momen yang bagus untuk merusak suasana.

Onew’s POV

“Onew-hyung! Hati-hati! Tunggu!”

Aku tidak mengindahkan JongHyun dan Taemin yang mengejarku setengah hidup. Aku tidak pernah berlari sekencang ini sebelumnya. Mataku celingak celinguk memperhatikan satu satu café di seluruh penjuru jalan Seoul District.

Tidak ada.

Tidak ada dimanapun.

JongHyun menangkap lenganku. Ia menggelengkan kepalanya.

“Hyung, sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?”

“Aku..”

JongHyun mengangkat tangan kanannya. Ia mengambil nafas kemudian menatap wajahku.

“Ya?”

“...Sebenarnya aku.. Ji..jino..”, aku tidak bisa mengontrol mulutku dengan baik. Taemin dan JongHyun yang tampak mengerti maksudku mengangguk.

“WUAH!”

Mata kami bertiga langsung terarah ke arah suara tersebut. Pantas ia tidak terlihat asing. Kim He Xu, teman Je Seo berdiri di depan kami.

“He..He Xu-ssi!”

“Ya, ampun. Kenapa kalian ada disini? Bahaya sekali kan?”, He Xu sepertinya sangat kaget, ia hampir menjatuhkan buku-bukunya.

“He Xu-ssi, sebenarnya kami sedang mencari Je Seo-ssi.”, jawabku memberanikan diri.

“Mworago? Aku juga tidak bertemu Je Seo hari ini, kemana ya kira-kira dia?”, jawab He Xu singkat.

Serentak aku memandang kedua dongsaengku dengan mulut terbuka. “Apa yang harus aku lakukan dongsaeng-dongsaengku?”

JongHyun menghela nafas. “Pulang, tidur, jangan pernah bangun lagi.”

“ANDWAEYO!”

He Xu tampak gugup saat ia melihat JongHyun. Aku langsung bisa tahu kalau dia fansnya.

“Err, aku pamit dulu ya, kalau aku dapat kabar tentangnya aku akan memberi tahukan pada kalian.”

“He Xu-ssi, gomawo!”, Taemin tersenyum manis. Pernahkan aku bilang padanya jangan menunjukkan aegyo pada orang asing?

“Iya, gomawo He Xu-ssi, kurasa sekarang sudah saatnya hyungku ini menyerah.”, lanjut JongHyun.

“Tidak mau!”, jawabku. Aku memang keras kepala, tapi kalau menyerah sekarang mungkin aku tidak akan bertemu dia lagi.

Apa salahnya keras kepala sekarang?

“Ah tidak apa apa, justru aku khawatir karena aku tidak memban..”

“Kamu memang tidak membantu sama sekali.”, JongHyun memotong perkataan He Xu.

He Xu kaget, ia menatap JongHyun dalam-dalam. “… apa yang barusan kau katakan?”

Aku mencium bau perang dunia kedua.

“Aku bilang kau tidak membantu. Benar kan? Aku hanya mencoba berkata jujur.”

“Begitukah caramu menjawab seorang yeoja?”, He Xu membalas balik. “Hh, aku baru tahu kau namja seperti itu Kim Jong Hyun-ssi.”

Aku dapat melihat kerutan di wajah JongHyun, Taemin, mengambil timing yang tepat, langsung menahan JongHyun. Syukurlah.

“Oh, ya, Oppa. Aku sempat dengar dari Je Seo tentang kolam itik di ujung distrik Myeondong. Coba kesana.”, He Xu menoleh ke arahku. “Semoga berhasil.”

“Kamsahamnida He Xu-ssi!”, mataku berbinar, aku segera mengisyaratkan dongsaeng-dongsaengku untuk pergi.

Sementara He Xu dan JongHyun berpandangan dingin. Asal kalian tahu, sorot mata marah yang mirip begitu, ada dua? Seram.

JongHyun’s POV

Apa-apaan yeoja itu?

Baru saja dia mengenal Kim Jong Hyun yang berkarisma ini dia berani memandangku dengan tatapan mata itu? Bahkan aku yakin dia jauh lebih muda dariku.

“JongHyun-hyung udah ah! Kok berantemnya kayak anak kecil!”, Taemin menyeretku pergi.

“Hey, Taeminnie, siapa nama yeoja tadi?”

“Err, Kim He Xu-ssi.”

“Ohh..”,, mataku menyipit. Lihat saja, suatu hari saat bertemu lagi, dia akan menyesal pernah bermata seperti itu di depanku.

Kami berlari menyusul Onew-hyung yang kecepatannya bertambah 100x sejak pertandingan awal tahun. Kami berhenti di depan sebuah kolam yang besar.

Itik-itik berenang ke pinggir kolam.

Kolam itu sepi, jarang sekali ada orang yang kesana sepertinya.

Kecuali dua sosok orang yang kami kenal.

Sosok Jino dan Je Seo yang sedang bermain di pinggir kolam.

Selama sesaat hatiku bimbang, antara rasa kasihan terhadap Onew-hyung, tapi aku juga sangat menghormati perasaan mereka berdua.

Tobecontinued

Minggu, 09 Januari 2011

school!

aaah! School will start again tomorrow!
gaah, lately i'm not posting fanficts.. i was an author on http://ffindo.wordpress.com/2011/01/09/series-he-still-an-idol-part-two/
please read my FF~
it is indonesian actually

i need more readers :(
i'll continue my FF on my blog as well annyeong~

Kamis, 06 Januari 2011

SHINee Jr's SM Academy Life Part 92

*pip* *pip* *pip*

"Hyung, come on, go to sleep!", Taemin groaned.

"Just a second..", JongHyun still busy with his Blackberry since they arrived at Japan.
"Hyung, we only have three hours to sleep, we're going to rehearse again!", Key shouted, but still in sleeping position.
"Who were you texting to?", MinHo got up from his sleep. "Aigoo.."

"I was texting my noona, i want to make sure that she will come tomorrow.", JongHyun turns his head and a second later, he stared on his Blackberry again.

Onew shoots up in sudden from under his blanket, the other members shocked, especially Taemin that slept next to him.
Onew grabbed JongHyun's Blackberry, turned it to silent mode and covered up himself with blanket again.

"Hyung!"

Key smiled, "Let's sleeppp!"
"Onew-hyung gomawoo!", MinHo goes to sleep as well.

JongHyun pouted. "Aigoo.."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Incheon Internation Airport, 26 Dec 2010
Early Morning 07.00 a.m

"He Xu, Je Seo, Ne a, Lee Yeon? All ready?", Hee Ri checked his friends' luggage before gone to the luggage checking.
"Clothes?"

"Of course we bring them you pabo.", He Xu pouted.

"Socks?"

"Mee!", Ne a raised her hands.

"Jacket? Windbreaker?"

"Neee!", everyone answered in one voice.
"Sunglasses?"
"Why did you need that?", Je Seo raised her eyebrow.
"I bring!", Lee Yeon shouted.

"To look cool.", Hee Ri made a pose. "Now, let's get go.."

"He Xu~ya!"

He Xu turns around, as well as the others.
"Unnie!"
Song Dam ran and hugs He Xu. She smiled to the others.

"Annyeong haseo, noona!", Hee Ri greeted.
"Annyeong haseo!", Song Dam smiled. "We'll be going to watch the concert today, is it?"
"Ne, i bet the concert will be awesome!", Ne a added.
Song Dam gave her a thumb.

"Song Dam! Oh, you guys!"
A middle-aged woman, looked familiar, she was struggled with all the bags.
"Oh, mianhe umma, mianhe!", Song Dam immediately ran to her and helps her with the luggages.

"Um.. Oh, so ajumeoni, you're JongHyun-oppa's umma!", Je Seo guessed.

"Yes, it is.", the woman smiled. "I'm very proud with the facts that my son going to held concert at Japan."

"Err, ajumeoni, where's JongHyun-hyung's appa?", Lee Yeon boldly asked.
The woman smiled. "That's.. oh, he has works to do, so he can't come, that's really a pity."
Song Dam bites her lips. "Should we go now?"
"Ne!", He Xu said powerfully, but her eyes catch someone again, she pulled Ne a and whispering to her.

"Ne a, isn't that the soccer coach? The one that's Lee Yeon was watching on television?"
Ne a giggled. "That's MinHo-oppa's father."
"Mwo?!"

He Xu squinted to see clearly. "But he's soccer coach!"
"Ne, MinHo-oppa's father is a soccer coach, did you know that?", Ne a seems confused.
"So that is.. MinHo-oppa's mother? And but they have a son there!"
"C..Choi Min Seok?", Ne a shocked after looks at the person He Xu was pointing to.
"His older brother?"
"Ne."

Hee Ri and Lee Yeon walks after Song Dam and her umma.
"Today we will meet SHINee hyungs' family, is it? Whoah, there are many of them! Even fans anywhere!", Hee Ri holds his chest.

"Because it is their first concert, very special.", Lee Yeon agreed. "There are many idols too! Look around!"
"SNSD noonas here too! Oh, i miss Key-hyung in a sudden!", Hee Ri pouted.

"SHINee Jr! SHINee Jr!"

Hee Ri and Lee Yeon turns around, while the others busy on the luggages checking machine.
"Lee Teuk-hyung! Eunhyuk-hyung!", Lee Yeon called.

"UAAHH!", Hee Ri ran and hugs Eunhyuk, as they haven't meet for a century.

"So you're going on early plane too huh?", Lee Teuk asked. "Where's the others?"
"Luggage checking! Where's the other super junior's members hyung?", asked Hee Ri.
"I, Eunhyuk, and Donghae got the early plane. Hm.. Hee Ri!", Lee Teuk bowed a little.
"How's JongHyun and He Xu?"

"Aaah!", Hee Ri immediately understand.
"Actually hyung.. they're.."

"HEE RI-OPPA! COME ON! WE WILL LEAVE WITHOUT YOU!"

He Xu yelled from inside.
Hee Ri whispered something to Lee Teuk. Lee Teuk's smile got wider after he heard that.
"Got that! Gomawo Hee Ri~ah! I'll wait for Donghae, just go! Eunhyuk Lee Yeon stop hugging!"

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Key checking his cellphone, while the others SHINee members busy calling their families.
"My umma said that she has boarding now. She toke the early plane, as same as our juniors."

JongHyun closed his cellphone. "Aigo! Eottheoke, i'm so nervous Key-goon!"
"Just do things that you usually do.", MinHo said, and continued chatting with his brother on the phone.

"Did your father come JongHyun-hyung?", Key asked.
While JongHyun immediately shooks his head. "That's impossible."
"Hm.."

"THE OTHER IDOLS WILL COME TOO! OH GEEZ I'M MORE NERVOUS THAN YOU JONGHYUN!", Onew suddenly shouted after he read his messages.
"Our Super Junior's hyung.. even B2st! Ah but Lee Joon would come, yippie!"

"You and Lee Joon looked like a dating couple! Stop it!", Key frowns. "It's creepy!"
"Hyung, i didn't know B2st well!", JongHyun complained.
"So do I!", Onew replied.

"JongHyun-hyung, He Xu texted you?", Key sits beside JongHyun.

"Ani.", JongHyun sighed. "Ne a even said that i was insensitive, did I Key-goon?"
"Yes, you're the most insensitive namja ever!"
JongHyun covered his face. "That's hurt my pride!"

tobecontinued ;p